ANALISIS KESALAHAN
DIKSI DALAM
KARYA ILMIAH
Oleh: Prayitno FKIP UT- UPBJJ
Purwokerto
Abstrak:
Kesalahan diksi
karya ilmiah Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional terhadap mahasiswa
Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto terjadi karena
pilihan kata yang digunakan mahasiswa belum tepat dalam kalimat bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Kesalahan diksi
karya tulis tersebut perlu ditanggulangi agar mahasiswa dapat memperbaiki kata
dalam kalimat pada karya ilmiah.
Kesalahan diksi
dalam karya ilmiah Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional dapat ditentukan
dari kesalahan penulisan kata, kesalahan pemborosan kata, kesalahan kata
berpasangan, kesalahan dua kata yang makna dan fungsinya sama, dan kesalahan
kata tidak tepat. Kesalahan diksi tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:
(1) kekurangcermatan dalam penulisan, (2) berlebihan kata dalam penulisan, (3)
ketidaksesuaian kata berpasangan dalam penulisan, (4) makna dan fungsi kata sama alam penulisan,
dan (5) ketidaktepatan kata dalam penulisan. Kelima kesalahan diksi dapat
diperbaiki dengan cara mengganti, menghilangkan, dan memperbaiki penulisan kata
dalam kalimat sehingga menjadi kalimat yang baik dan benar.
Kata kunci: analisis, kesalahan diksi, karya ilmiah
A.
PENDAHULUAN
Berdasarkan
pengalaman dan Studi Pustaka karya
ilmiah Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional terhadap mahasiswa semester X ternyata
terdapat di antara mahasiswa Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto membuat kesalahan dalam membentuk
kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kesalahan tersebut antara lain: penerapan
kaidah ejaan, penyusunan kalimat, pembentukan kata, pemilihan kata (diksi) dan
penalaran.
Analisis
kesalahan penulisan karya ilmiah tersebut penulis fokuskan pada analisis
kesalahan diksi, misalnya pemilihan kata mana pada sebuah kalimat Pelajaran
yang mana sudah saya jelaskan keluar dalam ujian. Kata mana
tidak berpangaruh dan tidak berarti sehingga tidak diperlukan. Kesalahan ini
tentu saja tidak diinginkan.Oleh karena itu perlu diamati dan dicari
pemecahannya. Langkah awal dari usaha memperbaiki keadaan tersebut adalah
mencari faktor penyebabnya. Secara teoretis kemungkinan penyebab terjadinya
kesalahan seperti di atas, yaitu mahasiswa masih menggunakan pemborosan kata.
Kesalahan tersebut tidak dikatakan berat
karena penyimpangannya tidak begitu menggangu kelancaran berkomunikasi.
Kesalahpahaman tidak terjadi. Informasi yang ingin disampaikan masih mudah
dipahami meskipun terdapat kesalahan kebahasaan. Namun, penulisan karya ilmiah
yang ditulis mahasiswa harus bersih dari kesalahan tersebut.
Berdasarkan alasan yang telah diuraikan
di atas, permasalahan yang perlu dijawab adalah Apakah penyebab terjadinya
kesalahan mahasiswa Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto dalam menggunakan diksi pada penulisan Laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional?
B. TUJUAN
Secara khusus
tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan artikel ini, yaitu mahasiswa dapat menunjukkan
dan memperbaiki diksi dalam penulisan karya ilmiah, khususnya Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional.
C. LANDASAN TEORI
Untuk keperluan
komunikasi secara tertulis seseorang harus menguasai struktur tatabahasa.
Penguasaan bahasa tulis tidaklah mungkin tanpa penguasaan struktur tatabahasa. Gorys
Keraf (1998: 739) mengatakan bahwa penguasaan kosakata dan diksi, unit morfem
terikat beserta kaidah gramatikal untuk membentuk kata-kata baru, serta
penguasaan kaidah-kaidah sintaksis untuk mengubah sebuah struktur kalimat
menjadi sejumlah kalimat yang memiliki nuansa semantik yang berbeda merupakan
prasyarat untuk menciptakan tulisan yang bernilai dengan bahasa yang baik.
Pokok permasalahan di sini adalah salah satu penguasan diksi tentang pemborosan
kata. Diksi tersebut merupakan kenyataan para mahasiswa membuat kesalahan dalam
penulisan karya ilmiah.
Diksi adalah
pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001: 264)..
D. PEMBAHASAN
Proses
penalaran yang baik, tidak dapat tidak, harus ditunjang oleh bahasa. Bahasa.
Bahasa yang menunjang penalaran harus tampak dari diksi yang tepat dan sesuai,
serta struktur kalimat yang jelas, bervariasi, dan mudah dipahami. Karena berbahasa pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun kalimat dengan struktur yang benar dan dari diksi yang tepat
dan sesuai. Dalam aplikasi bahasa
tersebut dapat dikatakan bahasa yang baik dan benar itulah yang disebut baku.
Bahasa Indonesia baku hanya ada satu bentuk yang diangap bentuk yang dianggap
baku, yang lain adalah bentuk nonbaku (Suyoto, 2005: 3).
Berikut ini
dicantumkan kesalahan penyusunan karya tulis dikarenakan penggunaan diksi yang
tidak tepat dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa, antara lain:
1.
Kesalahan
Penulisan Kata
Kesalahan
penulisan kata akibat dari kekurang hati-hatian dan kekurang- cermatan dalam
menuliskan kata-kata dalam kalimat.
Upaya perbaikan
penulisan kata tersebut berulang kali mahasiswa harus mengecek kata demi kata
dalam kalimat pada Laporan Kemampuan Profesional. Kemudian penulisan kata yang
salah cetak langsung direvisi.
Contoh:
a. Setiap individu akan memperolej
hasil yang lebih baik dan mengalami perubahan. (bentuk nonbaku)
Setiap individu akan memperoleh
hasil yang lebih baik dan mengalami perubahan. (bentuk baku)
b. Berdasarkan refleksi dari siklus pertama penulis menyiapkan Rencana
Perbaikan Pembelajaran beserta scenario tinadkan. (bentuk nonbaku)
Berdasarkan refleksi dari siklus pertama penulis menyiapkan Rencana
Perbaikan Pembelajaran beserta scenario tindakan. (bentuk baku)
c. Penulis dengan observer mendiskusikan tentang hasi observasi
yang dikaitkan dengan hasi tes formatif. (bentuk nonbaku)
Penulis dengan observer mendiskusikan tentang hasil
observasi yang dikaitkan dengan hasil tes formatif. (bentuk nonbaku)
d. Hal ini dapat dilihat dari studi awal sampai pada siklus III selalu mengalami peninglkatan seperti yang terlihat pada table 4.1. (bentuk nonbaku)
Hal ini dapat dilihat dari studi awal sampai pada siklus III selalu
mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada table 4.1. (bentuk
baku)
e. Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang beljentuntas. (bentuk
nonbaku)
Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang belajar tuntas. (bentuk
baku)
2. Kesalahan Pemborosan Kata
Kesalahan pemborosan kata terjadi
karena kata yang ditulis dalam kalimat sebenarnya tidak berfungsi sebagai
pelengkap sehingga tidak perlu ditulis.
Upaya perbaikannya mahasiswa harus
menghilangkan kata tersebut dalam kalimat.
Contoh:
a.
Dari siswa banyak yang mengalami kesulitan belajar matematika.(bentuk
nonbaku)
Banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika.(bentuk
baku)
b. Belajar pada hakikatnya suatu proses yang aktif dalam proses pembelajaran. (bentuk nonbaku)
Belajar hakikatnya suatu proses yang aktif dalam proses
pembelajaran. (bentuk baku)
c.
Hasil
daripada temuan tersebut dicatat oleh guru yang mengajar atau guru
kolaborator. (bentuk nonbaku)
Hasil temuan tersebut
dicatat oleh guru yang mengajar atau guru kolaborator. (bentuk baku)
d.
Pelaksanaan
yang mana tindakan dilakukan dengan menyempurnakan siklus kedua. (bentuk
nonbaku)
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menyempurnakan siklus kedua. (bentuk
baku)
e.
Keberhasilan
kerja kelompok di mana menuntut kegiatan yang kooperatif dari individu
kelompok tersebut. (bentuk nonbaku)
Keberhasilan kerja kelompok menuntut kegiatan yang kooperatif dari
individu kelompok tersebut. (bentuk nonbaku)
3.
Kesalahan
Kata Berpasangan
Kesalahan kata
berpasangan terjadi karena dua kata yang ditulis mahasiswa dirasakan sudah
sesuai dan tepat, padahal pilihan kata yang satu tidak tepat sehingga makna dalam
konteks kalimat kurang selaras. Oleh karena itu mahasiswa berupaya untuk
memperbaiki kata yang satu dengan kata yang lain yang tepat.
Contoh:
a.
Baik
kelompok satu ataupun
kelompok yang lain berdiskusi untuk member tanggapan tentang materi luas
lingkaran. (bentuk nonbaku)
Baik kelompok satu maupun
kelompok yang lain berdiskusi untuk member tanggapan tentang materi luas
lingkaran. (bentuk baku)
a. Hasil musyawarah antara Komite Sekolah dengan Dewan
Guru mendapatkan perhatian Wali Murid dalam keberhasilan siswa. (bentuk
nonbaku)
Hasil musyawarah antara Komite Sekolah dan
Dewan Guru mendapatkan perhatian Wali
Murid dalam keberhasilan siswa. (bentuk baku)
b. Baik guru ataupun
orangtua siswa membantu menciptakan suasana kondusif iklim pendidikan di
sekolah. (bentuk nonbaku)
Baik guru
maupun orangtua siswa membantu menciptakan suasana kondusif iklim
pendidikan di sekolah. (bentuk baku)
c. Guru bukan hanya menyampaikan materi pelajaran tetapi
tetapi memberikan umpan balik kepada siswa. (bentuk nonbaku)
Guru bukan hanya menyampaikan materi pelajaran melainkan
tetapi memberikan umpan balik kepada siswa. (bentuk baku)
d. Peneliti tidak hanya mengindentifikasi masalah,
menganalisis, merumuskan masalah, dan hipotesis melainkan merancang
scenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran. (bentuk
nonbaku)
e. Peneliti tidak hanya mengientifikasi masalah, menganalisis,
merumuskan masalah, dan hipotesis tetapi merancang scenario tindakan
perbaikan yang dikemas dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran. (bentuk baku)
4.
Kesalahan
Dua Kata yang Makna dan Fungsinya Sama
Kesalahan dua
kata yang makna dan fungsinya sama terjadi karena dua kata yang ditulis
mahasiswa dirasakan lebih mantap dan menekankan arti yang tegas. Namun, diksi
tersebut berlebihan sehingga mahasiswa harus menghilangkan salah satu kata
tersebut.
Contoh:
a. Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru untuk
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar supaya
pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan siswa dengan baik. (bentuk
nonbaku)
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru untuk
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami,
dan digunakan siswa dengan baik. (bentuk baku)
b. Belajar adalah merupakan proses mereaksi terhadap situasi
yang ada di sekitar individu. (bentuk nonbaku)
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap situasi yang ada
di sekitar individu. (bentuk baku)
c. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran demi untuk
memotivasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. (bentuk nonbaku)
Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran untuk memotivasi
siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. (bentuk baku)
d. Pendekatan strukturalistik merupakan pendekatan yang menggunakan sistem
formal, seperti misalnya pengajaran penjumlahan cara panjang perlu
didahalui dengan nilai tempat. (bentuk nonbaku)
e. Pendekatan strukturalistik merupakan pendekatan yang menggunakan
sistem formal, misalnya pengajaran penjumlahan cara panjang perlu
didahalui dengan nilai tempat. (bentuk baku)
5.
Kesalahan
Kata Tidak Tepat
Kesalahan kata
tidak tepat dalam pemakaian kalimat terjadi karena kata yang ditulis mahasiswa
seolah-olah sudah benar, padahal jika dibaca berulang kali terasa janggal makna
kata dalam kalimat tersebut. Upaya mahasiswa harus mengganti kata tersebut yang
tepat dan selaras maknanya.
Contoh:
a.
Pengamatan
dilakukan tetap berkolaborasi dengan guru lain, menggunakan instrument
monitoring yang telah direncanakan, diantaranya data dari siswa, data
dari guru dan sebagainya. (bentuk nonbaku)
Pengamatan dilakukan tetap berkolaborasi dengan guru lain,
menggunakan instrument monitoring yang telah direncanakan, antara lain: data
dari siswa, data dari guru dan sebagainya. (bentuk baku)
b.
Pemilihan
subyek penelitian disebabkan pada hasil belajar IPA siswa kelas VI
Sekolah Dasar. (bentuk nonbaku)
Pemilihan subyek penelitian disebabkan oleh hasil belajar
IPA siswa kelas VI Sekolah Dasar. (bentuk baku)
c.
Kegiatan
kelompok kecil diorganisasikan untuk kepentingan belajar dimana keberhasilan
kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari individu kelompok tersebut.
(bentuk nonbaku)
Kegiatan kelompok kecil diorganisasikan untuk kepentingan belajar sehingga
keberhasilan kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari individu
kelompok tersebut. (bentuk baku)
d.
Mengemukakan
topik yang akan dibahas dalam waktu yang akan datang. (bentuk
nonbaku)
Mengemukakan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan
datang. (bentuk baku)
e.
Tes yaitu
untuk mengumpulkan data hasil belajar yang berupa daftar nilai hasil tes
formatif. (bentuk nonbaku)
Tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar yang
berupa daftar nilai hasil tes formatif. (bentuk baku)
E. PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kesalahan diksi dalam penulisan karya ilmiah Laporan Pemantapan
Profesional mahasiswa Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto terjadi karena kesalahan penulisan kata, kesalahan pemborosan kata,
kesalahan kata berpasangan, kesalahan dua kata yang makna dan fungsinya sama, dan
kesalahan kata tidak tepat.
Untuk menanggulangi kesalahan diksi tersebut
mahasiswa perlu mengganti dan menghilangkan kata-kata sebagai upaya perbaikan
dalam kalimat sehingga terbentuk kalimat yang baik dan benar.
2.
Saran
Sebaiknya mahasiswa
perlu mengecek dengan membaca cermat berulang kali kalimat demi kalimat pada
karya ilmiah Laporan P`emantapan
Profesional sebelum dijilid sehingga kesalahan diksi dapat ditanggulangi atau
segera diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Amran Tasai dan Abdul Rozak Zaidan. 2008. Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku II.
Bandung: Pustaka Prima.
Departemen Pendidikan an Kebudayaan. 1998. Bahasa Indonesia
Menjelang Tahun 2000. Risalah Konggres Bahasa Indonesia VI. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Ninin Agustinah Prasetyawati. 2009. Laporan Perbaikan
Pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia Kelas VI melalui Penelitian
Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiri Kecamatan Sumpiuh.
Purwokerto: UPBJJ Universitas Terbuka.
Suyoto. 2005. Analisis Kesalahan Umum dalam Berbahasa Inonesia
dan Perbaikannya. Makalah Seminar Nasional pada Tanggal 7 September 2005.
Purwokerto: UPBJJ Universitas Terbuka.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
online casino no deposit bonus codes - Angela Hoppe
BalasHapusSign up for an account and start gambling online using your free bonus code PLAYNJFREE. If you live in the US, your choice is online casino no 온라인 카지노 검증 deposit bonus.